Ikuti Twitter Sazukers untuk Informasi Terbaru

Noh Alam Shah sang Predator Lapangan Hijau, yang Jadi Supir Taksi

Noh Alam Shah sang Predator Lapangan Hijau, yang Jadi Supir Taksi


Memang tidak semua pemain sepakbola yang nasib nya seindah saat berjaya saat "gantung sepatu", banyak yang membahgiakan sperti menjadi artis, menjadi pelatih dan masih banyak yang lain. Namun, ada juga yang menyedihkan tak sedikit yang berakhir dengan cerita miris. Bagi para pecinta sepakbola Singapura dan pecinta klub Arema Cronus Indonesia sosok Noh Alam Shah adalah bak pahlawan, stiker yang terkenal dengan nama Along ini memang sudah terkenal di dunia persepakbolaan Asia. 

Saat masih aktif di dunia lapangan hijau, Along terkenal sebagai sosok stiker yang ngotot dan memiliki kecapatan dan kelincahan. Dengan kemampuan yang memupuni Along juga berhasil membawa Timnas Singapura dua kali menjuari ajang Piala AFF dan juga berhasil membawa klub kebanggaan warga Malang menjuarai ISL pada tahun 2009-2010. Tak hanya itu sebelumnya ia juga berhasil mengantarkan Tampines Rovers mengangkat dua gelar Singapura League dan dua trofi Singapura Cup.

Namun, sedikit demi sedkit cerita tentang manisnya legenda Timnas Singapura itu kian hilang dan mungkin akan terlupakan. Seperti yang di lansir Vulcan Post, seorang pemuda mengunggah foto Along sebagai supir taksi, pemuda itu memesan layanan GrabTaxi, sebuah jasa transportasi yang menggunakan mobil pribadi sang driver. 

Foto yang di unggah di lama SGag itu langsung membuat ramai perbincangan banyak orang. Banyak yang berkomentar bahwa Along pantas di perlakukan lebih baik dari itu,karena dia pernah membawa harum nama Singapura di kanca Asia Tenggara. Meskipun kini Along masih aktif dalam sepakbola dan membela klub Tampines Rovers namun gaji Along di anggap terlalu kecil hanya sekitar 5 ribu-12 ribu dolar Singapura.


Mungkin salah satu penyebab faktornya adalah, Singapura terkenal sebagai negara dengan biaya hidup yang tinggi. Untuk alasan ini Along di yakini memilih mencari tambahan pemasukan menjadi supir GrabTaxi mengigat gajinya sebagai pemain di anggap kurang. Tidak hanya Along pemain Indonesia Sonny Kurniawan juga menjadi supir taksi ia memilih "gantung sepatu" karena ketidakpastian gaji yang di terimanya.

Apakah sepantasnya pemain sepakbola yang telah mengahrumkan nama bangsanya, di perlakukan seperti ini? Apakah sepakbola hanya masalah uang dan bisnis? Apakah sepakbola tidak memiliki rasa peduli dan belas kasih kepada pemain yang telah bekerja keras bermain.

Related Posts:

0 Response to "Noh Alam Shah sang Predator Lapangan Hijau, yang Jadi Supir Taksi"

Posting Komentar