Kapan Seseorang Bisa Dikatakan Hiperseks ?
Sex merupakan salah satu kebutuhan wajib bagi pasangan suami istri. Ada yang berkata 2-4 kali dalam seminggu itu dapat menyehatkan. Ada juga yang mengatakan 1 kali dalam seminggu juga tak apa yang penting memuaskan. Anda pasti bingung karena banyak pendapat yang lalu lalang dalam lingkungan Anda. Berapa kali kah dalam seminggu ?
Beda Orang, Beda Juga Standar
Menurut Kinsey Institute, pasangan dalam usia 18 - 29 tahun melakuakan hubungan sexual 112 kali dalam setahun. Dalam usia 30 - 39 tahun mengalami penurunan yaitu sekitar 69 kali dalam setahun. Sementara pengantin baru atau pengantin muda dapat melakukukan hubungan sex setiap ada kesempatan. namun, jika frekuensi hubungan sex Anda berkuran bukan berarti Anda abnormal. Karena, menurut terapis sexs Dr. Barry McCarthy, menyebutkan tidak ada patokan yang pasti dalam hal hal ini." Hubungan sex dapat disebut normal dan sehat jika kedua belah pihak sama-sama menikmati dan tidak menimbulkan gangguan fisik, mental ,dan sosial tidak peduli berapa kali Anda melakukannya." Ujar Dr. Barry. Karena kemampuan fisik, kemaun. dan kondisi setiap pasangan berbeda beda. Maka frekuensi sex setiap pasangan pasti berbeda.
Hiperseks
Hiperseks adalah ketika frekuensi sex yang dijalani tidak memberikan kesenangan dan membuat sakit salah satu atau kedua pihak.
Hiperseks dapat timbul jika salah satu pihat telah kecnduan sex. Ini tidak hanya diukur dari frekuensi sex dari sebuah pasangan. Menstubrasi dan hobi seperti melihat film dewasa juga dapat dijadikan tolak ukur. Jika frekuensi menstrubasi dan pornagrafi sudah menyakiti diri sendiri bahkan samapi ada yang mengalami disfungsi ereksi dan lecet pada vagina, juga mengganggu aktivitas sehari hari, itu dapat dikatakan sebagai hiperseks. Selain itu perilaku hiperseks dapat menggangu emosional. "Pecanduan sex sama dengan orang yang kecanduan narkotika atau alkohol. Pelaku cenderung tidak peduli jika perlakuannya itu menimbulkan kerusakan banyak hal. Pelaku akan terus mencari untuk memuaskan dirinya sendiri sesuka mereka." Ujar Robert Weiss, terapis ganguan sexual dari Amerika Serikat.
Ada 3 ciri umum hiperseks yaitu hilang kontrol, terobsesi pada setiap hal yang berbau sex, dan yang terakhir pelaku akan melakukannya walaupun sendiri dan lingkungan sudah dirugikan. Tak jarang meeka terlibat dalam transaksi sex ilegal dan yang penting nafsu birahinya terpenuhi. Pecandu sex sangat dianjurkan berkonsultasi dengan psikolog atau terapis. Begitupun orang yang jarang melakukan sex karena mengalami gangguan emosional. Ini agar perilaku negatif ini bisa kembali normal dan sehat untuk diri sendir dan pasangannya.
0 Response to "Kapan Seseorang Bisa Dikatakan Hiperseks ?"
Posting Komentar