Akibat global warming, sedikitnya 2000 pulau kecil di Indonesia akan hilang sebelum tahun 2030 dan hal ini diperparah sebagai konsekuensi penambangan liar dan aktivitas lain yang dapat membuat lingkungan menjadi rusak. Indonesia sampai saat ini telah kehilangan sedikitnya 24 dari 17.504 pulau-pulau di wilayahnya.
2. Angin Topan Akan Bertiup Lebih Dahsyat
Belum bisa diperkirakan apakah global warming bertanggung jawab atas terjadinya badai Katrina. Akan tetapi, ada indikasi-indikasi yang mengaitkan bahwa global warming akan menciptakan badai-badai berkategori 5 - badai Katrina sendiri berkategori 4 saat menghantam Lousiana.Kekuatan badai dimulai dari adanya air hangat dan model-model ramalan menunjukkan badai di masa yang akan datang akan menjadi lebih dasyat seiring dengan naiknya temperatur lautan. Global warming juga akan membuat badai-badai itu lebih destruktif dengan naiknya permukaan laut yang memicu banjir yang lebih besar di wilayah pesesir.
3. Gurun Sahara Akan Menghijau
Para ilmuwan melihat adanya tanda-tanda bahwa gurun sahara dan wilayah di sekitarnya akan menghijau akibat makin meningkatnya curah hujan. Hujan ini mampu merevitalisasi wilayah gersangnya sehingga menarik komunitas petani. Kecenderungan menyusutnya gurun ini di jelaskan oleh berbagai iklim, yang memprediksi kembalinya ke kondisi yang merubah Gurun Sahara menjadi padang rumput subur seperti sekitar 12 ribu tahun yang lalu.
4. London Tenggelam Tahun 2100
Tidak hanya karang dan pulau-pulau landai yang terancam global warming. Fakta mengatakan sebuah ancaman besar juga menghantui wilayah kota besar di wilayah pantai yang beresiko tenggelam di bawah air akibat naiknya permukaan laut. Lusinan kota-kota dunia termasuk London dan New York dapat tenggelam menjelang akhir abad ini. Menurut penelitian yang menyebutkan bahwa global warming akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut lebih cepat dari yang diprediksikan sebelumnya. London termasuk kota besar yang beresiko tinggi seperti yang digambarkan dalam sebuah film ditahun 2007 yang berjudul " Flood ". Menurut para ahli, kota ini akan tenggelam 100 tahun lagi.
5. Great Barrier Reef Lenyap dalam 20 Tahun
Naiknya air laut akibat dari pemanasan global dalam 20 tahun yang akan menenggelamkan gugusan karang ajaib ini. Charlie, beliau adalah mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan pada The Times: " Tidak ada harapan, Great Barrier akan lenyap kurang lebih sekitar 20 tahun lagi. Sekali karbon dioksida (CO2) menyentuh level seperti yang diprediksikan antara tahun 2030 dan 2060, seluruh karang akan lenyap. Hal ini didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Keadaan ini sudah sangat kritis dan beginilah kenyataannya". Sebagaimana yang dikutip dari perkataan Charlie dalam wawancara eksklusif.
6. Hutan Amazon Akan Berubah Menjadi Gurun
Memiliki jutaan spesies dan cadangan 1/5 air bersih dunia, hutan Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar di dunia. Tapi pemanasan global dan penebangan hutan membalikkan fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan merubah 30-60% hutan menjadi padang rumput kering. Proyeksi-proyeksi menunjukkan bahwa hutan ini bisa lenyap menjelang tahun 2050.
7. Kepulauan Maldiva Tenggelam
Wilayah kepulauan rendah dan flat yang dikelilingi lautan diprediksikan akan tenggelam . Hal ini merupakan berita buruk bagi para penghuninya dan juga bagi dunia pariwisata yang mengandalkan pantai-pantai berpasir putih dengan air hangatnya, salah satunya yaitu kepulauan Maldiva.
Para peneliti telah memberi waktu tidak lebih dari 100 tahun sebelum kepulauan ini benar-benar lenyap di telan samudera. Itulah akibat dari global warming yang terjadi. Meski hampir semua dari kita mungkin tidak akan mengalaminya, tetapi anak cucu kitalah yang akan menghadapinya. Mungkin sebagian orang menganggap hanyalah isu global warming, tetapi mungkin sebagian dari kita telah merasakan naiknya temperatur di wilayah masing-masing jika dibandingkan kira-kira 10 tahun yang lalu.
0 Response to "7 Kejadian Mencengangkan Yang Akan Terjadi di Masa Depan"
Posting Komentar