Resiko Kesehatan akibat Anak Usia 5-9 Tahun Bermain dengan Kucing
Kali ini kita hadir, untuk memberikan info penting buat para Readers semua, tentang bahayanya bagi kesehatan anak jika mereka terlalu sering bermain dengan hewan peliharaan yaitu Kucing. Penasaran? ini dia, Selamat membaca
Bermain dengan hewan peliharaan, seperti kucing, memang memiliki dampak positif
bagi perkembangan anak. Selain itu hal ini juga menjadikan mereka aktif, juga mampu
menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap makhluk hidup sesamanya.
Namun tahukah kalian Readers, perlu pengawasan dari orang tua agar anak tidak terkena cakaran kucing. Mengapa demikian?
Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa cakaran kucing pada anak ternyata dapat berlanjut
menjadi demam intens, bisul bernanah, hingga kematian apabila terjadi
komplikasi. Wah bahaya bukan Readers?
Dilansir dari kejadian tertanggal Kamis (22/9/2016), penyebabnya tak lain adalah
bakteri yang ditularkan dari kucing ke kucing lainnya melalui kutu. Sementara itu,
manusia sendiri bisa tertular karena mencium, tergigit, atau tercakar kucing ya Readers.
Survei berskala besar yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan
(CDC) di Amerika Serikat pun juga menunjukkan bahwa, anak kucing dan hewan liar sangat
rentan membawa bakteri tersebut yang sangat bahaya bagi Kesehatan tubuh Manusia.
"Ruang lingkup dan dampak penyakit ini sedikit lebih besar dari yang
kita duga. Penyakit ini dapat dicegah jika kita dapat mengidentifikasi
populasi berisiko dan pola penyakit tersebut. Kita melakukan usaha
pencegahan," ujar Dr Christina Nelson, dari CDC.
Dokter telah banyak dan sering kali merekomendasikan kepada para pemilik kucing untuk selalu mencuci
tangan setelah membelai hewan peliharaan mereka, serta menghindari
kontak antara kucing mereka dengan hewan liar. Penelitian berlangsung selama delapan tahun, dengan menyurvei lebih dari 13 ribu kasus penyakit yang berkaitan dengan kucing.
Fakta lain juga menemukan, bahwa setiap tahunnya, sebanyak 4,5 persen
dari 100 ribu penduduk didiagnosis menderita penyakit akibat kucing.
Angka ini lebih tinggi daripada yang diprediksi, meskipun masih
terbilang jarang. [WOW] Namun hanya sedikit kasus yang berujung pada kematian, meskipun kemungkinan hal itu terjadi tetap ada.
Penularan penyakit ini lebih mungkin terjadi di daerah yang hangat, di
mana kutu lebih mudah berkembang biak dan menyebarkan virusnya. Kutu biasanya
berkembang selama berbulan-bulan pada musim panas yang lembab. Namun, tak menutup kemungkinan mereka juga hidup di musim
gugur karena sistem pemanasan menyediakan lingkungan yang baik untuk
menetaskan telur.
Kelompok yang paling berisiko jika berkontak langsung dengan kucing adalah anak-anak
berusia 5-9 tahun dengan presentase 9,4 persen per 100 ribu penduduk. Karenanya para orang tua disarankan mengimbau anak-anak mereka untuk tidak bermain terlalu dekat dengan kucing. Cara termudah untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan
melindungi hewan peliharaan dari kutu, dengan menggunakan obat anti kutu
atau memandikan dengan bahan alami seperti cuka, sari lemon, dan cuka
apel.
Itulah Dia Readers info yang dapat kami sajikan, semoga berguna ya Readers
Admin numpang promo ya.. :)
BalasHapuscuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^